Apa itu pacaran? Menurut KBBI adalah Pergaulan antara
laki-laki dan perempuan, bersuka-sukaan mencapai apa yang disenangi mereka. Tentu
saja hal itu diharamkan oleh agama jika pasangan tersebut belum menikah karena,
bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram dan, berpotensi menyebabkan
zina.
Thaharah secara bahasa artinya bersuci, sedangkan menurut istilah adalah suci dari hadas dan najis. Suci dari hadas artinya berwudhu, mandi, dan tayamum, sedangkan suci dari najis artinya menghilangkan seluruh najis yang terdapat pada badan kita, pakaian kita, dan tempat kita. Thaharah mempunyai peran yang penting dalam beribadah. Contohnya, setiap orang yang akan beribadah seperti salat dan tawaf diwajibkan untuk ber-thaharah terlebih dahulu. Cara menghilangkan najis-najis itu ialah menggunakan debu atau air yang suci lagi menyucikan. Ada tujuh jenis air yang suci lagi menyucikan yaitu:
Peran
ilmuwan memberikan pengaruh penting dalam berkembangnya zaman. Barang-barang
keseharian di sekitar kita juga tak lepas dari karya-karya yang mereka ciptakan. Mungkin kita sering
mendengar yang namanya Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, James Watt, dan
masih banyak lagi. Tentu saja mereka terkenal, sebab kontribusinya yang luar
biasa di bidang yang mereka kuasai. Tapi ada juga loh, ilmuwan islam yang
memiliki pengaruh yang tak kalah hebat dari ilmuwan-ilmuwan ternama seperti
yang disebutkan di atas. Kali ini penulis ingin menuliskan 6 ilmuwan islam
beserta biografi singkat mereka.
1. Ibnu Sina
Nama lengkapnya adalah Abu Ali
Huzaini bin Abdullah Ibnu Sina. Beliau menguasai bidang kedokteran dan
filsafat. Beliau lahir di Bukhara, Negara bagian Uni Soviet pada tahun 980 M.
Beliau memiliki kecerdasan yang luar biasa, sehingga beliau hafal Al-Qur’an
pada umur 10 tahun, menguasai ilmu biologi pada umur 16 tahun, dan pada umurnya
mencapai 17 beliau dipanggil oleh penguasa pada zaman itu untuk mengobati penyakitnya
hingga sembuh. Beliau memiliki karya tulis yaitu berupa buku yang diantaranya
Al Qanun fi Tibb (The Canon of Medicine),
An Najad, dan Asy Syifa.
2.
Al Farabi
Nama lengkapnya yaitu Abu Nasr
ibn Muhammad ibn Turchan Uslaq. Beliau lahir di Wasij, sebuah desa di Farab,
wilayah Transoxania. Beliau sering dianggap sebagai guru kedua dari Aristoteles
pada tahun 870−950 M/ 158−339 H. Al Farabi merupakan seorang filsuf yang
memiliki pengetahuan yang luas. Hal ini dapat dilihat dari pemikiran dan
karyanya dalam Fushus Al-Hikam, Al Mufarrikah, Al Madinah, dan Al Fadhillah.
3.
Al Biruni
Nama lengkapnya adalah Abu Raihan
Muhammad ibn Ahmad Al Biruni. Beliau adalah ilmuwan yang berkontribusi dalam
bidang ilmu fisika dan astronomi. Beliau memiliki beberapa karya yang terkenal
seperti kitab Al Atsar al Bakiyya’an al Qanun al Khaliyyah, kitab Tafkhin li
Awa’I as Sina’a at Tanzum, dan Qanun al Mas’udi fi al Hayah wa an Nuzum.
4.
Jabir Ibn Hayyan
Nama lengkapnya adalah Abu
Abdullah Jabir ibn Hayyan al Kufi as Sufi. Beliau lahir pada tahun 721 M/103 H, dan wafat pada tahun 815
M/200 H. Beliau memiliki pengetahuan dalam bidang kimia. Ia dibesarkan di
kalangan kaum muslim. Karya tulisnya mencapai lebih dari 100 buku dan semua itu
bertemakan ilmu kimia. Ada sebuah buku karya beliau yang ditejermahkan ke dalam
bahasa latin, yaitu Book of Composition
of Alchemy.
5.
Al Khawarizmi
Nama lengkapnya adalah Muhammad
ibn Musa al Khawarizmi. Beliau diakui oleh hampir semua kalangan karena penemuan-penemuannya
dalam bidang Matematika atau ilmu pasti. Beliau wafat pada tahun 863 M/249 H.
Beliau meninggalkan beberapa karya yang di antaranya adalah Mukhtasar fi al
Hisab al Jabr wa al Muqobalah.
6.
Al Mas’udi
Nama lengkapnya adalah Abu Hasan
Ali ibn Husain ibn Ali al Mas’udi. Beliau terkenal sebagai ahli Geografi dan
Sejarah. Di antara karyanya yang terkenal adalah Zahir al ‘Ulum wa Ma Kana fi
Sa’ir ad-Duhur, Al Istidzar Lima Marra fi As-Salit al A’mar, dan Tarikh fi
Akbar Al ‘Ulum Al Arab wa Al ‘Azm.
Gimana? Keren kan mereka? Oleh karena
itu, kita sebagai muslim harus memiliki pengaruh yang kuat demi memajukan umat
muslim sekarang ini. Mulailah dari hal-hal yang sederhana terlebih dahulu
seperti Belajar, ber-organisasi, dan lain sebagainya. Sehingga kita bisa
menaikkan citra muslim yang saat ini sedang terpuruk. Jangan patah semangat!
Lanjutkan generasi ilmuwan islam!
Lidah itu bagaikan pedang, itulah pepatah yang sering didengar di masyarakat.
Seperti pedang, jika digunakan dengan baik, ia akan menghancurkan segala
keburukan, tetapi jika ia digunakan dengan buruk, ia akan menodai kebenaran.
Wanita mengucapkan kurang lebih 20.000 kata setiap harinya. Sedangkan,
laki-laki hanya sekitar 7.000 kata. Tiap kata memiliki makna, oleh karena nya,
apakah kata-kata yang kita ucapkan bermanfaat? Berapa banyak kata-kata yang
kita ucapkan setiap harinya? Bermanfaat? Atau sia-sia? Menjaga lisan itu sangat
penting. Inilah contoh beberapa hadits yang meriwayatkan tentang lisan:
”Tiada suatu pun yang berasal dari
tubuh, melainkan semuanya mengadu kepada Allah mengenai ketajaman lisannya”
(HR. Al-Baihaqi).
“Dosa yang paling sering terjadi pada
bani Adam, terkait dengan lisannya” (HR. Thabrani, Ibnu Abi Ad-Dunya,
Al-Baihaqi).
Bahkan, Bukhari dan Muslim pun
meriwayatkan:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah
dan hari Akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam” (HR. Bukhari &
Muslim).
Arti lisan di sini bukan berarti hanya sebatas mulut saja, setiap kata,
isyarat, tulisan juga masuk dalam arti lisan. Lisan bisa terucap melalui
gerakan dan jemari di atas gadget. Media sosial pada zaman ini, adalah
sarana yang berbilah dua. Bisa mengusut bara, bisa memberi cahaya. Banyak orang
merasa terbantu, tetapi tak jarang pula yang merasa tersakiti akibat sarana
digital ini. Berkomentar pedas, mem-posting sesuatu yang tak terpuji.
Karena itulah, kehati-hatian sangat diperlukan ketika bermain Gadget.
Menjaga lisan pun juga dilakukan oleh salah satu sahabat terbaik Nabi Muhammad
SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Beliau Meletakkan sebuah batu ke dalam mulutnya
hanya untuk mencegah dirinya tak banyak bicara. Sungguh sebuah
keteladanan yang patut dipelajari bagi kita semua. Kematian pun sebenarnya
sudah cukup sebagai pengingat. Dan, karena itulah, perbanyaklah
perkataan-perkataan yang baik dan kurangi atau bahkan lenyapkan
perkataan-perkataan buruk.
Ekstrakurikuler adalah sarana untuk melatih, membina, dan memotivasi siswa. Di Nurul Fikri Boarding School, terdapat 2 jenis ekskul yaitu, ekskul wajib dan ekskul pilihan. Di Nurul Fikri sendiri, terdapat lebih dari 30 ekstrakurikuler yang beragam macamnya. Mulai dari Pramuka, Tapak Suci, Ekskul Akademik (Sains, Biologi, Dll), dan lain sebagainya.
Nurul Fikri Boarding School adalah sebuah lembaga sekolah yang menerapkan sistem
Boarding. Sekolah ini terletak di Desa Bantarwaru, Kec. Cinangka, Kab. Serang -
Banten. Meskipun terletak cukup jauh dari perkotaan, tak menjadikan sekolah ini
tertinggal daripada yang lain. Sekolah yang berdiri pada tahun 19 Juli 1999 ini
memiliki berbagai fasilitas yang jarang dimiliki oleh sebagian sekolah lain
yang ada di Negara Garuda ini. Inilah berbagai ragam fasilitas tersebut.